Mengenal Profesi Akuntan Publik
Artikel PopulerEkonomiMengenal Profesi Akuntan Publik - Media Akuntansi (2002) dalam Sujiman (2006) menyebutkan bahwa profesi berasal dari kata professus yang dalam Yunani berarti suatu acara atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau komitmen yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang mempunyai profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi yaitu bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya).
Adapun akuntan berdasarkan Sujiman (2006) ialah hebat yang berpekerjaan menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi dan memperbaiki taat buku serta asministrasi perusahaan atau instansi pemerintah. Maka berdasarkan pengertian di atas, profesi akuntan sanggup diartikan sebagai bidang pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan, pembimbingan, pengawasan dan perbaikan pembukuan keuangan perusahaan dengan dilandasi pendidikan akuntansi.
Menurut Handbook 1998 International Federation of Accountant (IFAC) dalam Sujiman (2006) menyebutkan bahwa ada beberapa karakteristik sebuah profesi yakni:
Untuk sanggup menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan "CPA Indonesia" (sebelum tahun 2007 disebut "Bersertifikat Akuntan Publik" atau BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh IAPI. Sertifikat akuntan publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai akuntan publik dari Kementrian Keuangan.
Bidang jasa yang digeluti dalam profesi akuntan publik meliputi:
Menurut Handbook 1998 International Federation of Accountant (IFAC) dalam Sujiman (2006) menyebutkan bahwa ada beberapa karakteristik sebuah profesi yakni:
- Menguasai suatu keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan pembinaan
- Mempunyai isyarat etik dan standar keahlian/kinerja (professional)
- Memperoleh ratifikasi masyarakat dengan adanya penggunaan gelar tertentu
- Mempunyai organisasi yang mewadahi dan memelihara kepentingan profesi tersebut.
- Pelayanannya bersifat untuk kepentingan publik.
- Pengaturan kinerjanya ditentukan dan diawasi sendiri oleh profesi.
- Menguasau suatu keahlian pada bidang tertentu.
- Mandiri dalam pembiayaan pengembangan kinerja profesi.
- Adanya pengetahuan khusus atau memerlukan keahlian tertentu dalam melaksanakan profesinya. Pengetahuan ini diperoleh dari hasil pendidikan dan pembinaan baik yang berupa pendidikan formal melalui jadwal sarjana (S1) atau Vokasi (D3), pendidikan informal menyerupai kursus-kursus akuntansi, dan pendidikan profesi lanjutan menyerupai PPAk (Program Pendidikan Akuntansi).
- Memiliki standar keahlian kinerja dan standar adab (Kode Etik). Seorang akuntan publik harus bekerja dalam standar yang sudah ditetapkan menyerupai Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar adab (Kode Etik) juga dimiliki akuntan publik yang merupakan anutan berperilaku seseorang dalam kiprahnya sebagai akuntan publik.
- Pelayanannya bersifat untuk kepentingan publik dimana kepentingan masyarakat umum harus didahulukan daripada kepentingan pribadi. Akan tetapi, bukan berarti akuntan publik tidak perlu dibayar dalam melaksanakan tugasnya, melainkan seorang akuntan publik lebih dituntut untuk bersikap mengabdi kepada masyarakat.
- Diperlukan izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut. Perizinan akuntan publik sudah diatur dalam Undang-Undang Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011.
- Pengaturan kinerjanya ditentukan dan diawasi sendiri oleh profesi, dalam arti mempunyai suatu organisasi profesi yang mewadahi dan memelihara kepentingan profesi akuntan publik. Kriteria ini sudah terpenuhi dengan adanya Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP), Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang mempunyai kiprah pokok dalam menyusun dan mengawasi standar profesi tersebut.
Untuk sanggup menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan "CPA Indonesia" (sebelum tahun 2007 disebut "Bersertifikat Akuntan Publik" atau BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh IAPI. Sertifikat akuntan publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai akuntan publik dari Kementrian Keuangan.
Bidang jasa yang digeluti dalam profesi akuntan publik meliputi:
- Jasa atestasi, termasuk di dalamnya yaitu audit umum atas laporan keuangan atas laporan keuangan prospektif, investigasi atas pelaporan gosip keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.
- Jasa non-atestasi, yang meliputi jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.